MANADO, iNews.id - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado melakukan sertifikasi terhadap 6.300 ton bungkil kelapa milik PT Cargill Indonesia. Dari data pada sistem perkarantinaan IQFAST mencatat, nilai ekonomi komoditas tersebut mencapai Rp17,7 Miliar.
Komoditas ini dikapalkan menuju ke India setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan dipastikan bebas dari hama hidup oleh Karantina Pertanian Manado.
Kepala Karantina Pertanian Manado Donni Muksydayan mengatakan, pihaknya melakukan penjaminan kesehatan dan keamanan terhadap limbah produk pertanian yang diminati pasar ekspor.
"Kami memastikan persyaratan karantina negara tujuan sudah dipenuhi. Bungkil kelapa merupakan limbah yang jadi berkah bagi kita semua,” ujarnya, Senin (21/9/2020).
Dia mendorong para eksportir agar tidak lagi mengekspor komoditas mentah ke luar negeri. Namun mengolah terlebih dahulu, minimal menjadi barang setengah jadi agar komoditas pertanian tersebut memiliki nilai tambah.
Sementara itu Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil mengatakan, potensi ekspor kelapa maupun produk turunan sampai ke limbahnya dari Sulut besar. Inilah sebabya ekspor produk kelapa harus terus didorong.
Menurutnya, bungkil kelapa sudah mengalami proses pengolahan sehingga memiliki daya simpan yang lebih lama dan berdampak pada naiknya nilai tambah komoditas dan dapat tembus pasar ekspor.
"Pemerintah juga telah membuat strategi agar pertumbuhan ekspor terus meningkat, di antaranya mendorong pertumbuhan eksportir baru. Selain itu juga diversifikasi produk ekspor melalui dua cara, yakni mendorong ekspor produk setengah jadi dan turunannya serta mendorong produk baru," kata Jamil.
Sebagai informasi, bungkil kelapa ini di negara tujuan akan digunakan sebagai bahan pakan campuran ternak. Komoditas ini merupakan pakan ternak sumber protein selain bungkil kedelai, kelapa sawit maupun bungkil kacang tanah.
Kandungan protein bungkil kelapa berkisar antara 20-22%, sangat cocok sebagai pakan sapi perah dan dapat digunakan sampai 30% dalam ransum. Komoditas ini merupakan produk samping asal kelapa yang masuk dalam 10 unggulan Kementerian Pertanian.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait