Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat melepas ekspor perdana hasil perikanan ke Tokyo di Bandara Sam Ratulangi Manado. (Foto: iNews/Arther Loupatty)

MANADO, iNews.id - Gubernur Olly Dondokambey melepas ekspor perdana direct call hasil perikanan dari Manado langsung ke Jepang di Bandara Sam Ratulangi, Rabu (23/9/2020) malam. Penerbangan perdana Manado-Tokyo ini merupakan gebrakan Olly bertepatan dengan HUT ke-56 Provinsi Sulut.

Komoditas perikanan Sulut senilai 66.000 dolar AS ini diterbangkan pesawat Garuda Indonesia A 330-200 dengan rute Jakarta-Manado- Tokyo.Total ada sebanyak 6,5 ton produk perikanan Sulut ditambah 4,5 ton dari Ambon yang dikirim melalui kargo Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado pukul 23.30 WITA ke Bandara Narita di Tokyo Jepang.

"Jadi para petani dan peternak ikan air tawar jangan khawatir. Kita sekarang punya penerbangan ekspor langsung ke Jepang. Kalau cocok, maka kita bisa kirim," ujar Olly Dondokambey.

Selain hasil perikanan, turut dikirim sampel komoditas pertanian asal Sulut sebanyak 100 kilogram berupa nanas, bawang merah, pala dan komoditi lainnya

Gubernur Olly Dondokambey optimistis sejarah yang terukir di tengah momentum HUT ke-56 Sulut ini akan terus berjalan secara berkesinambungan sehingga membawa Nyiur Melambai menjadi penghubung bagi Provinsi di Indonesia Bagian Timur untuk ekspor langsung komoditi ke Jepang.

“Saya kira ini yang harus kita syukuri karena Provinsi Sulut bisa meningkatkan hasil perikanan dari pengusaha dan para nelayan sehingga kegiatan ekspor perdana ini bisa berjalan dengan baik. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua stakeholder yang terlibat,” kata Olly.

Sebagai informasi, hasil perikanan Sulut di antaranya ikan tuna merupakan jenis ikan high migratory dan menjadi primadona hingga ke mancanegara. Permintaan tuna dunia yang tinggi bahkan cenderung membuat industri ikan tuna tetap bergairah dari tahun ke tahun.

Ekspor hasil perikanan secara langsung dari Manado ke Jepang merupakan langkah nyata pemerintah untuk bersinergi dengan industri pengolahan, stakeholder, instansi vertikal serta maskapai penerbangan untuk dapat mendistribusikan komoditi perikanan serta komoditi lainnya ke negara tujuan secara langsung. Harapannya akan mengurangi biaya transportasi serta mutu yang terjaga. Sebelumnya hasil perikanan Sulut harus melalui Jakarta atau Bali sehingga memakan waktu dan biaya lebih besar.

Karena itu, harmonisasi dan sinkronisasi ini harus terus terpelihara untuk menjaga kontinuitas barang yang diekspor serta transportasinya sehingga akan memberi manfaat dan meningkatkan perekonomian di bidang kelautan dan perikanan serta sektor lainnya.

Olly berharap terobosan ini akan memberikan pengaruh yang baik dalam pembangunan sektor kemaritiman di daerah Bumi Nyiur Melambai. Selain itu juga menjadikan Sulut sebagai daerah yang berdikari dalam ekonomi dan menjadi pintu gerbang Indonesia di kawasan Pasifik.

“Semoga ini berjalan terus sehingga bermanfaat banyak bagi masyarakat Sulut dan sekitarnya. Tapi lebih khusus tentunya bermanfaat bagi NKRI karena terbuka pintu baru untuk ekspor keluar daerah di luar dari yang sudah ada selama ini. Semoga Tuhan memberkati kita semua,” ucap Olly.

Kegiatan ekspor perdana hasil perikanan dari Manado ke Jepang turut dihadiri jajaran Forkopimda, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen, jajaran Bea Cukai Sulbagtra, Balai Karantina Pertanian Manado, PT Angkasa Pura I Manado dan pimpinan PT Garuda Indonesia Airlines.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network