MANADO, iNews.id - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, per Juli 2021 Sulawesi Utara (Sulut) menempati urutan ke-20 dari 34 provinsi di Indonesia berdasarkan total jumlah investor. Dari jumlah investor tersebut, sebanyak 14.760 (35 persen) berdomisili di Manado.
“Jumlah investor di Manado per Juli 2021 meningkat 41 persen dibandingkan dengan Juli 2020 yang sebesar 10.449,” kata Kepala Unit Pemasaran Layanan Jasa KSEI, Ruth Yendra Indriatmi.
Yendra menjelaskan, investor di Manado didominasi oleh golongan milenial dengan persentase sebesar 43 persen yang berusia di 26-40 tahun.
Sementara itu, jumlah aset investor di Sulut terjadi peningkatan sebesar 77 persen dari Rp1 triliun pada Juli 2020 menjadi Rp1,77 triliun pada Juli 2021.
Ruth Yendra Indriatmi mengatakan dari peningkatan jumlah investor serta aset yang dimiliki memperlihatkan bahwa anak muda Sulut semakin melek investasi dan melirik pasar modal Indonesia sebagai salah satu alternatif berinvestasi.
"Bahkan jika melihat jumlah angkatan kerja, maka potensi peningkatan jumlah investor masih sangat besar. Hal ini karena jumlah investor baru mencapai 3,33 persen dibandingkan angkatan kerja di Sulawesi Utara yang sebesar 1,23 juta," kata Ruth Yendra Indriatmi dalam workshop bersama wartawan bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Kamis (19/8/2021).
Sejalan dengan data investor di Sulut, 80 persen dari total 5,8 juta investor pasar modal Indonesia per Juli 2021 didominasi oleh golongan milenial, yang tumbuh 50,04 persen dibandingkan dengan jumlah tahun lalu.
Pertumbuhan jumlah investor pasar modal Indonesia harus ditunjang dengan dukungan infrastruktur yang dapat memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi investor.
Sejak 2009, KSEI sudah meluncurkan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang berfungsi sebagai sarana pemantauan portofolio investasi pasar modal Indonesia yang terkonsolidasi dalam platform elektronik. Dengan fasilitas AKSes, investor dapat mengetahui saldo, mutasi, serta posisi
akhir portofolio investasinya hanya dengan satu kali masuk (login).
Namun, jumlah investor yang telah memanfaatkan fasilitas tersebut di Sulut baru sekitar tujuh persen dari total jumlah investor.
“Untuk itu, kami harap perusahaan Efek di Sulut dapat mengajak nasabahnya untuk memanfaatkan fasilitas AKSes sebagai sarana pemantauan portofolio investasi pasar modal Indonesia. Penggunaan fasilitas AKSes secara rutin dapat memberikan perlindungan maksimal kepada nasabah,” ujar Ruth.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait