Seusai mengucapkan hal itu, Alen kemudian langsung masuk ke dalam kamar. Beberapa menit kemudian dia mendapat kabar kalau Alen sudah jatuh.
"Masa ngana mo ambil keputusan bagini cuma ngana malo deng kecewa Alen. Sekarang ngana pe pertanyaan mama mo jawab Alen, ngana cuma malo dan kecewa dorang terlambat datang Alen. Ngana harusnya berpikir Alen, ngana inga kasiang ngana masih ada ade Alen. (Mengapa kamu ambil keputusan begini cuma karena malu dan kecewa Alen. Sekarang pertanyaan kamu Mama jawab Alen, kamu cuma malu dan kecewa mereka terlambat datang Alen. Kamu seharusnya berpikir Alen, kamu harusnya ingat kasihan kalau kamu masih punya adik Alen)," ucap sang Ibu berurai air mata di samping peti mati anaknya.
Kapolsek Wenang AKP Emilda Sonu saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia (MPI) terkait motif dari kejadian tersebut enggan memberikan komentar lebih.
"Motif intern keluarga. Karena ini intern keluarga, alangkah baiknya langsung bicara dengan keluarga," kata AKP Emilda Sonu kepada MPI, Senin (31/5/2021).
Sementara sang istri, Meiskewaty meyakini peristiwa yang terjadi Jumat lalu di luar kendali sang suami. Dia juga meyakini kejadian itu bukan karena keinginan GFS. Sebab, dia dan GFS telah berjuang bersama untuk mempersiapkan segalanya demi pernikahan tersebut.
"Bagiku apa yang terjadi di luar kendalimu, itu BUKAN MAUmu karena kita berjuang bersama untuk mempersiapkan segalanya," kata Meiskewaty dalam postingan di akun Facebook milik sang suami, Senin (31/5/2021).
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait