MANADO, iNews.id - Video kapten kapal KM Gregorius diduga babak belur diduga dianiaya oknum anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado viral di media sosial. Tampak terjadi perdebatan antara kapten kapal dengan anggota Pomal di atas kapal.
Dalam postingan yang dibagikan oleh akun Facebook @Ern** di group @Potensi Pembangunan Sangihe, Nusa Utara 2022-2024 disebutkan jika kapten kapal tersebut bersama 3 orang ABKnya ditangkap karena memprotes razia anggota Pomal di atas kapal. Petugas saat itu membongkar barang bawaan penumpang ketika tiba di Pelabuhan Manado yang notabene pelabuhan komersil untuk umum.
Salah seorang anggota yang berpakain biasa tiba-tiba berusaha mengambil telepon genggam salah seorang ABK yang merekam kejadian tersebut. Sementara, ABK yang memakai kaus putih itu sempat terlibat adu mulut karena tidak mau telepon genggamnya dirampas.
"Mengapa mau rampas HP saya. Ada hal apa bapak mau rampas HP saya. Aturan dari mana mau rampas HP saya," ujar ABK tersebut dikutip Jumat (6/10/2023).
Tidak lama kemudian ABK tersebut ditarik paksa oleh beberapa anggota tersebut. Bahkan terlihat ABK itu ditarik dibagian leher oleh salah seorang anggota berseragam karena berontak tidak mau dibawa.
Menanggapi video viral itu, Komandan Lantamal (Danlantamal) VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy J. Tangka memberikan keterangan resminya. Dia mengatakan Satgas Gakkumla Lantamal VIll sudah berjalan kurang lebih berlangsung 85 hari berdasarkan Surat Perintah Danlantamal VIll No Sprin/708/VIII2023 tentang Satuan Tugas Penegakan Hukum Dilaut.
Tujuan dari Satgas Gakkumla yakni mengurangi barang-barang ilegal yang keluar masuk melalui media laut yang berada di Sulawesi Utara.
"Adapun pencapaian dari Satgas Gakkumla antara lain penggagalan dalam penyelundupan kosmetik jenis Brilliant, burung luring Talaud, cap tikus, obat ayam dan vitamin ayam," kata Nouldy J.Tangka, Jumat (6/10/2023).
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait