Pengamat pasar uang mengatakan ada 5 pemicu yang menyebabkan mata uang garuda melemah terhadap dolar AS. (Foto: dok iNews)

Selain itu, guncangan harga telah mempengaruhi sebagian besar negara. Terutama negara-negara berkembang terutama negara pengimpor energi menghadapi beban tertinggi.

"Kemudian pengetatan kebijakan moneter global yang lebih cepat dari yang diantisipasi, dan ini juga menciptakan ancaman bagi pemulihan ekonomi. Dan saya prediksi, situasi global akan tetap sulit di tahun 2022 dan mungkin dapat meluas hingga tahun 2023," ujar Ibrahim.

Untuk perdagangan pekan depan, Senin (17/10/2022) mata uang rupiah diperkirakan akan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.410-Rp 15.460 per dolar AS.


Editor : Cahya Sumirat

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network