Pertemuan Koordinasi Peningkatan Aparatur Pemerintahan Kecamatan Perbatasan Tahun 2020 Regional II yang digelar BNPP di Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (8/10/2020). (Foto: BPIP).

MANADO, iNews.id - Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono menekankan implementasi nilai Pancasila tidak cukup jika hanya ditunjukkan dengan toleransi. Lebih dari itu, Pancasila harus membawa efek yang lebih besar bagi masyarakat melalui prestasi.

Pesan itu disampaikannnya dalam pertemuan Koordinasi Peningkatan Aparatur Pemerintahan Kecamatan Perbatasan Tahun 2020 Regional II yang digelar oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (8/10/2020).

"Mengenai Pancasila untuk mencapai tujuan bangsa yang merdeka, tidak cukup dengan toleransi saja, tapi harus ada prestasi," kata Hariyono.

Dia menjelaskan, toleransi sering digaungkan karena ada anggapan orang toleran pada sesama umat manusia yang berbeda agama atau etnis, dia sudah disebut mengamalkan sila Kemanusiaan dan Persatuan dalam Pancasila.

Hal ini, kata Hariyono, tidak salah karena tujuan Pancasila g mempersatukan bangsa yang beragam. Namun, akan lebih baik jika Pancasila diejawantahkan dengan usaha yang berprestasi. Upaya seperti ini belum banyak dilakukan masyarakat terutama bagi mereka yang lebih banyak mengetahui Pancasila dari segi teoritis.

Guru Besar Universitas Negeri Malang ini memaparkan, prestasi dengan bersandar pada nilai-nilai Pancasila akan lebih awet dan berkesan di hati masyarakat. Dia mencontohkan beberapa warga yang sudah melakukan hal ini dalam bentuk inovasi di kampung-kampung. Salah satunya, Kampung Anggur di Cibodas, Kota Tangerang.

Menurut Hariyono, program kampung tematik ini menjadi bukti di mana para warganya mampu merevolusi sebuah kampung yang awalnya tidak terawat menjadi lebih tertata. Uniknya, warga di kampung ini juga berkreasi secara ekonomi dengan berternak lebah.

Selama merebaknya wabah pandemi Covid-19, madu banyak dicari masyarakat untuk daya tahan tubuh dan multivitamin. Warga Kampung Anggur secara swadaya membudidayakan madu trigona yang berasal dari lebah klanceng yang tahan udara panas dan jenis lebah tanpa sengat.

Hasil dari budidaya itu sangat cukup menjadi solusi ekonomi para warga. Setiap masa panen selama tiga bulan, mereka bisa menghasilkan 40 liter madu dengan harga jual Rp500.000 per liter atau dengan botol kemasan 250 ml seharga Rp125.000. Selain di Tangerang, distribusinya sudah mencapai luar kota, seperti Lumajang, Tegal, Malang dan Cirebon.


Editor : Zen Teguh

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network