Pasukan Taliban berjaga di dalam Kabul, Afghanistan, pada 16 Agustus 2021. (Foto: Reuters)

KABUL, iNews.id – Pintu rumah warga di kota-kota seluruh Afghanistan satu per satu diketuk anggota Taliban, Rabu (18/8/2021). Tujuan mereka adalah meminta warga di negara itu untuk kembali bekerja, menurut keterangan para saksi mata.

Taliban ingin menghidupkan kembali ekonomi negara yang hancur. Kehancuran yang meluas selama perang 20 tahun antara pasukan pemerintah yang didukung Amerika Serikat dan Taliban, serta nilai mata uang yang jatuh, menyebabkan ekonomi Afghanistan terpuruk. Di samping itu, kurangnya persediaan dolar juga jadi pemicu krisis ekonomi di negara itu.

Dalam konferensi pers pertama mereka sejak kelompok itu merebut Ibu Kota Kabul, Selasa (17/8/2021), Taliban menjanjikan perdamaian, kemakmuran, dan tampaknya akan meninggalkan aturan sebelumnya yang melarang perempuan untuk bekerja. Walaupun demikian, tetap saja banyak orang yang mewaspadai kelompok pemberontak itu.

Salah satu penduduk, Wasima (38), mengaku terkejut ketika tiga anggota Taliban sambil memegang senjata mengunjungi rumahnya di Kota Herat, Rabu pagi. Taliban menanyai perempuan itu tentang pekerjaan dari gaji yang diterimanya dari sebuah organisasi bantuan, juga menyuruhnya untuk kembali bekerja.

Sebanyak 12 orang mengatakan kepada Reuters, ada kunjungan mendadak dari orang-orang Taliban dalam 24 jam terakhir, mulai dari Ibu Kota Kabul sampai ke Lashkar Gah di selatan dan Mazar-i-Sharif di utara. Kedua belas orang itu tidak bersedia memberikan nama lengkap mereka, karena merasa khawatir akan keamanan diri mereka.

Selain mendorong orang untuk bekerja, beberapa orang mengatakan bahwa mereka juga merasa bahwa pemeriksaan oleh milisi Taliban tersebut dirancang untuk mengintimidasi dan menanamkan rasa takut pada kepemimpinan baru.

Juru bicara Taliban belum menanggapi permintaan wartawan untuk memberikan komentar soal kunjungan tersebut.

Banyak tempat usaha di Kabul tetap tutup dan sebagian besar wilayah kota telah ditinggalkan warga sejak Taliban merebut ibu kota Afghanistan itu pada Minggu (15/8/2021) lalu. Satu-satunya lalu lintas utama di kota yang padat adalah di bandara, tempat orang-orang mencoba melarikan diri dari Afghanistan dengan penerbangan evakuasi diplomatik, kata penduduk.

Pada konferensi pers Selasa (17/8/2021) lalu, Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, kelompoknya sedang mencari hubungan baik dengan negara-negara lain untuk memungkinkan kebangkitan ekonomi. “Dan kemakmuran untuk keluar dari krisis ini,” ujarnya.

Akan tetapi, beberapa orang meragukan komitmen Taliban itu. Pasalnya, selama berkuasa di Afghanistan dari 1996-2001, kelompok militan itu melarang kaum perempuan untuk bekerja dan anak perempuan untuk bersekolah. Taliban juga memberlakukan hukuman seperti rajam di depan umum.

Wasima mengatakan, dia khawatir peluang bagi perempuan akan berkurang di bawah Taliban, bahkan sekalipun mereka sekarang mendesaknya kembali bekerja. “Taliban mengatakan perempuan harus bekerja tetapi saya tahu pasti bahwa peluang akan berkurang,” ucapnya.


Editor : Cahya Sumirat

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network