Ancaman persatuan seperti kelompok kekerasan bersenjata di Papua dan adanya upaya radikalisme serta terorisme sehingga menjadi perhatian masyarakat serta berbagai kejadian lainnya yang telah memengaruhi sendi–sendi kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kapolda juga menambahkan, jika perayaan Nataru kali ini berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya.
“Pemerintah telah memberikan pelonggaran terhadap aktivitas serta mobilisasi masayarakat sehingga berpotensi terhadap peningkatan terjadinya gangguan, olehnya Polda Gorontalo harus siap menghadapi tantangan tersebut dengan memberikan pelayanan prima kepada masayarakat serta meyakinkan bahwa aktivitasnya akan berjalan dengan baik,” ujar Helmy.
Pernyataan Kapolda mendapat respons positif dari Ketua FKUB Provinsi Gorontalo, KH Abdul Rasyid Kamaru. Tokoh agama terpandang di Gorontalo itu memberikan apresiasi yang cukup tinggi atas pelaksanaan kegiatan doa bersama lintas agama yang digagas oleh Polda Gorontalo.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait