Andrei Angouw Cawalkot Penganut Konghucu Ternyata Calon Kepala Daerah Terkaya se-Indonesia Urutan 5

MANADO, iNews.id – Calon Wali Kota (Cawalkot) Manado Andrei Angouw tak hanya bakal menjadi wali kota pertama beragama Konghucu di Indonesia. Namun dia merupakan calon kepala daerah terkaya urutan kelima.

Tidak main-main, dia tercatat memiliki nilai harta mencapai Rp273.575.845.945. Data ini sesuai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Juga

Gubernur Petahana Olly Dondokambey Anggap Kompetitor Sahabat

 Kekayaannya melewati Calon Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang hanya menempati urutan 9 dengan nilai harta Rp179.156.295.217.

Itu artinya, jika nantinya hasil penghitungan suara berjenjang oleh KPU memenangkan Calon Wali Kota Manado Andrei Angouw yang berpasangan dengan Richard Sualang, maka akan ada sejarah baru tercipta di Sulawesi Utara (Sulut).

Baca Juga

Profil Andrei Angouw, Calon Wali Kota Manado yang Unggul Hasil Quick Count

Politikus PDI Perjuangan itu tak hanya bakal menjadi wali kota pertama  dari etnis Tionghoa yang beragama Konghucu namun juga terkaya.

Baca Juga

Menang Quick Count Pilkada Manado, Andrei Angouw Jadi Wali Kota Pertama Beragama Konghucu

“Ini yang membuat kami senang. Jika nanti benar-benar menang, semoga pak Andrei akan sungguh-sungguh mengabdi untuk kepentingan rakyat Manado,”kata Adly Azhim, warga Manado.

Diketahui, hasil hitung cepat LSI Denny JA menunjukkan pasangan calon Andrei Angouw-Richard Sualang (AARS) unggul di Pilkada Manado tahun 2020 dengan 36,46 persen.

Baca Juga

Cawalkot Manado Andrei Angouw Urutan 5 Calon Kepala Daerah Terkaya se-Indonesia

Sementara pesaing terdekatnya Paula Runtuwene-Harley Mangindaan (Paham) meraih 27,62 persen, Mor Bastiaan-Hanny Joost Pajouw (Mor-HJP) 22,69 persen, dan Sonya Kembuan-Syarifudin Saafa hanya mendapatkan 13,24 persen.

"Data yang masuk memang belum 100 persen, baru 98,40 persen, tapi ini sudah tidak akan ada perubahan berarti,” ujar Supervisor Riset Konsultan Citra Indonesia (KCI) Firman, Rabu (9/12/2020).

Editor: Cahya Sumirat