get app
inews
Aa Text
Read Next : Rekonstruksi Kasus Kematian Prada Haerul di Gowa, Ibu Korban Histeris Kejar 3 Tersangka

Anggota TNI AD di Gorontalo Diduga Meninggal Tak Wajar, Keluarga Minta Bantuan Presiden

Jumat, 03 September 2021 - 11:11:00 WITA
Anggota TNI AD di Gorontalo Diduga Meninggal Tak Wajar, Keluarga Minta Bantuan Presiden
Almarhum Candra Kumaralo, anggota TNI AD yang bertugas di Batalyon Infanteri Raider 715/Motuliato Gorontalo diduga meninggal tak wajar. (Foto: Istimewa)

MANADO, iNews.id - Seorang anggota TNI AD bernama Candra Kumaralo yang bertugas di Batalyon Infanteri Raider 715/Motuliato, Gorontalo diduga meninggal dalam kondisi tidak wajar. Hal tersebut disampaikan Jessica Trevor Kumaralo, kakak almarhum dalam surat terbuka yang viral di media sosial.

Dalam unggahannya, Jessica menceritakan kronologi kejadian meninggalnya sang adik yang diduga tidak wajar.

"Adik kami bernama Candra Kumaralo adalah TNI AD, ditugaskan di Yonif Raider 715 Gorontalo pada tanggal 2 April 2021. Selama adik saya di sana, kita sekeluarga cuma berkomunikasi dengan ponsel, terakhir keluarga berkomunikasi tanggal 11 Juli 2021 kondisinya dalam keadaan baik," tulis Jessica warga Desa Temboan, Kecamatan Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara tersebut, dikutip Jumat (3/9/2021).

Kemudian pada tanggal 18 Juli 2021 malam, keluarga ditelepon salah satu pelatih adiknya jika Candra sakit.

"Ayah saya hanya minta tolong untuk menjaga adik kami, nanti besok pagi ayah dan ibu kami akan pergi ke Gorontalo. Tapi nyatanya pada esok harinya, tanggal 19 Juli 2021 sebelum ayah/ibu saya berangkat ke Gorontalo mereka menelepon dan mengabarkan adik kami sudah meninggal," katanya.

"Kami keluarga sungguh tidak percaya dan tidak terima. Kenapa baru semalam ditelepon sakit, paginya sudah meninggal. Kalau pun adik kami sakit parah kenapa tidak dibawa ke rumah sakit, tapi ini adik kami meninggal hanya di ruang kesehatan," tulisnya.

Setelah meninggal, jenazah Candra langsung bawa pulang ke kampung halaman. Setelah tiba dan difoto lalu dikirimkan ke orang tua, keluarga kami terkejut melihat kondisi jenazah.

"Kami keluarga merasa hancur melihat keadaan adik kami seperti itu. Kalau adik kami meninggal dengan sakit kenapa matanya biru mulutnya, tangannya seperti menahan kesakitan. Setelah melihat foto adik kami seperti itu, ayah saya dengan berat hati putuskan untuk diautopsi," katanya.

Dia menjelaskan, jenazah diautopsi pada tanggal 20 Juli 2021. Namun sampai saat ini keluarga belum menerima hasil autopsi penyebab kematian.

"Kata mereka nanti disidang akan tahu hasil autopsinya bagaimana. Tapi sampai saat ini sudah lewat ibadah 40 hari kepergian adik kami, keluarga belum dikabarkan kapan sidang akan dilakukan," ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut