get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Terkini 2 Menit yang Lalu Guncang Pesisir Barat, Cek Magnitudonya!

Bahaya Pemanasan Global Ancam Dunia, Ini Penjelasan BMKG

Senin, 21 Maret 2022 - 20:14:00 WITA
Bahaya Pemanasan Global Ancam Dunia, Ini Penjelasan BMKG
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau pemerintah melakukan mitigasi terkait pemanasan global dan gas rumah kaca. (Foto : Felldy Utama)

JAKARTA, iNews.id - Ancaman pemanasan global yang akan terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia patut diwaspadai. Kenaikan suhu mencapai 4 derajat Celcius di Indonesia pada tahun 2100.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau pemerintah melakukan mitigasi terkait pemanasan global dan gas rumah kaca. Gas rumah kaca tersebut pada umumnya disebabkan gas CO2 (karbon dioksida) dari kendaraan bermotor dan industri. 

"Yang paling mencemaskan dari analisis BMKG, terjadi kenaikan suhu hingga tahun 2100 di seluruh provinsi pulau utama di Indonesia apabila tidak dilakukan mitigasi iklim," ujar Dwikorita Karnawati Gedung Parlemen Senayan Jakarta pada Senin (21/3/2022).

Dia menyebutkan dibandingkan zaman praindustri pada 1850, ada peningkatan suhu udara 4 derajat Celcius saat ini. Artinya ada peningkatan empat kali lipat sudah terjadi saat ini. 

"Hal ini menyebabkan cuaca ekstrim semakin sering, intensitas meningkat, dan durasi semakin panjang. Apalagi kalau suhu tersebut meningkat empat kali lipat di tahun 2100," kata Dwikorita.

Dia memberi contoh Puncak Jaya Wijaya yang pada 2020 memiliki ketebalan es 31,49 meter, maka pada 2025 diprediksi es sudah punah tidak ada lagi di puncak Jaya Wijaya. 

Proyeksi iklim di 2030 berdasarkan basis 2006-2016, di 2030 suhu udara akan meningkat 0,5 derajat Celcius dalam kurun waktu 10 tahun dan curah hujan lebih kering 20 persen. Hal ini dijelaskan Dwikorita Karnawati disebabkan potensi bencana hidrometeorologi semakin meningkat.

"Periode El Nino (musim kering panjang) dan La Nina (musim hujan basah yang ekstrim) periode sebelum 1980 itu 5-7 tahun sekali. Namun karena perubahan iklim pada 1981 memendek jadi 2-3 tahun, dan dua tahun terakhir terjadi setiap tahun," kata Dwikorita.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut