Basarnas Manado Gelar Pelatihan Pertolongan Pencarian di Minahasa Selatan

MINAHASA SELATAN, iNews.id - Basarnas Manado melaksanakan pelatihan pencarian dan pertolongan kepada potensi SAR di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). Pelatihan potensi SAR diadakan di setiap daerah guna peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
"Setiap kantor Basarnas di Indonesia sudah menjadwalkan secara berkala pembinaan potensi di setiap daerah,"kata Deputi Bina Tenaga Basarnas Pusat Abdul Haris Achadi, Senin (20/9/2021).
Haris mengapresiasi kepada seluruh peserta yang terlibat dalam kegiatan ini.
"Berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat,"ucapnya.
Dalam pelatihan tersebut, terdapat tiga kegiatan yang dilaksanakan terdiri pelatihan SAR water rescue, bimbingan teknis MFR (medical first responder) dan rapat sosialisasi Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah (FKPPPD).
Pelatihan water rescue dilaksanakan selama lima hari, bimbingan teknis MFR tiga hari dan kegiatan FKPPPD dilaksanakan sehari.
"Diharapkan adanya tiga kegiatan dilaksanakan secara bersamaan, peserta bisa memahami dan teknis teknis pencarian dan pertolongan,"katanya.
Untuk kegiatan water rescue diikuti sebanyak 50 peserta, bimbingan teknis MFR 25 peserta dan FKPPP 30 peserta.
Peserta pelatihan water rescue akan mendapatkan materi cara-cara pencarian dan pertolongan di air, bimbingan teknis MFR peserta akan mendapatkan cara-cara pertolongan pada kecelakaan atau musibah sehingga perlu penanganan khusus.
Sementara FKPPP seluruh peserta akan memberikan masukan atau rumusan cara-cara berkoordinasi dan pertolongan ke setiap lembaga pada saat terjadi musibah atau bencana.
Bupati Minahasa Selatan Franky Dony Wongkar menyampaikan banyak terima kasih kepada Basarnas yang sudah bersedia mengadakan tiga kegiatan sekaligus tentang pencarian dan pertolongan di daerah tersebut.
“Potensi terjadi musibah di laut sangatlah besar, kami harap seluruh peserta yang terlibat agar secara cermat dan mengikuti sampai selesai kegiatan ini,” ujarnya.
Banyak ilmu SAR yang akan di dapat sehingga setelah selesai kegiatan para peserta bisa mengaplikasikannya apabila terjadi bencana atau musibah di daerah ini dan tidak harus menunggu Basarnas turun.
“Kalian bisa bergerak sendiri untuk pertolongan pertama,"katanya.
Pelaksanaan pelatihan tersebut dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, para peserta yang mengikuti menjalani tes antigen.
Peserta pelatihan berasal dari TNI, Polri, BPBD, Satuan Polisi Pamong praja, RAPI, ORARI, PMI dan masyarakat setempat.
Editor: Cahya Sumirat