Begini Pandangan Epidemiologi tentang Varian Baru Covid-19 Jenis XE
                
            
                JAKARTA, iNews.id - Dunia kembali dikhawatirkan atas kemunculan varian baru Covid-19 jenis XE. Kekhawatiran terjadi lantaran varian tersebut diduga lebih menular dibandingkan varian sebelumnya yaitu Omicron (BA.1).
Menurut ahli epidemiologi medis Universiti Putra Malaysia Malina Osman, XE tercatat berisiko tinggi bagi mereka yang belum divaksinasi, atau tidak memiliki infeksi sebelumnya.
                                    "Untuk Omicron XE secara teoritis bisa lebih cepat sampai dibanding varian Omicron saat ini, kami berharap dengan pengawasan bisa membantu membatasi penyebarannya," kata Prof Malina dilansir Straits Times, Jumat (15/4/2022)
Sementara menurut Konsultan mikrobiologi klinis Universiti, Putra Malaysia Zamberi Sekawi sejauh ini, varian XE masih bersaing dengan varian Omicron untuk menjadi yang lebih dominan. Namun hingga saat ini belum diketahui pasti tingkat keparahannya, dan apakah varian ini dapat menghindari vaksin.
                                    Di tempat terpisah, Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris (UKHSA) percaya bahwa varian XE menyebar lebih cepat daripada Omicron. Diprediksi penularan lebih cepat 10 persen dari Son Of Omicron/Stealth Omicron (BA.2).
"Rekombinan khusus ini, XE, telah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi. Memang kami belum dapat memastikan apakah dia memiliki keunggulan pertumbuhan yang sebenarnya," kata Profesor Susan Hopkins, Kepala Penasihat Medis, UKHSA dilansir The Sun.
                                    
Editor: Cahya Sumirat