Desa Ibarati dan Hiyalooyile di Gorontalo jadi Percontohan Atasi Stunting
GORONTALO, iNews.id - Desa Ibarati dan Desa Hiyalooyile di Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara menjadi percontohan dalam mengatasi stunting. Dua desa itu dipilih karena ada puluhan bayi yang terindikasi stunting.
“Kita mulai dari dua desa ini, jika sukses maka akan diterapkan di desa-desa lain di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo,” kata Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Gorontalo Gamaria Monoarfa Kamis (8/9/2022).
Dia bersama dinas kesehatan mulai melakukan pemeriksaan ibu hamil, pengambilan data kesehatan anak dan pemantauan gizi untuk menentukan mana anak yang stunting dan tidak.
“Setelah itu baru kami berikan intervensi. PR kita masih banyak karena angka stunting di Provinsi Gorontalo berada pada 29 persen, sedangkan target penurunan angka stunting nasional pada tahun 2024 harus berada di bawah 14 persen,” ujarnya.
Ia berharap dukungan instansi terkait termasuk kelurahan, kecamatan dan masyarakat memberi perhatian khusus pada penanganan stunting tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Yana Yanti Suleman menjelaskan penurunan stunting bukan hanya peningkatan berat badan atau tinggi badan.
“Stunting itu anak pendek tidak sesuai umur, tinggi, panjang, kurang gizi, sakit lama, perkembangan kognitif tidak sesuai umur,” kata Yana.
Ia meminta kader kesehatan segera mendata jika menemukan anak yang tidak sesuai dengan usia perkembangannya secara fisik dan mental.
Ia juga mengingatkan hal penting lainnya yang harus didata adalah ibu hamil, karena terkait dalam seribu hari pertama kehidupan seorang anak.
Ia meminta kepala desa, camat dan para pihak terkait untuk mendata jumlah ibu hamil dan ibu hamil yang kurang gizi.
“Ciri-cirinya mudah diketahui, misalnya ketika datang ke posyandu ditimbang tidak bertambah berat badan. Dari data ini akan ada intervensi pemberian makanan tambahan,” katanya.
Editor: Cahya Sumirat