get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Terkini Guncang Tapanuli Utara, Cek Magnitudonya!

Di FGD dengan Megawati, Olly Bicara Pentingnya Sinergitas Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

Jumat, 23 April 2021 - 20:49:00 WITA
Di FGD dengan Megawati, Olly Bicara Pentingnya Sinergitas Kesiapsiagaan Hadapi Bencana
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengikuti Focus Group Discussion (FGD).(Foto: Dok. Humas)

MANADO, iNews.id - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengikuti Focus Group Discussion (FGD) terkait peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana secara virtual, Jumat (23/4/2021). Dalam FGD tersebut Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri menjadi keynote speaker.

Dalam kesempatan itu, Megawati Soekarnoputri menyatakan dirinya meyakini bahwa menghadapi bencana dan meminimalisasi kerusakan bisa dilakukan asal semuanya mau bergotong rotong.

Dia lalu menceritakan pengalaman Jepang, yang pemerintahnya dan rakyatnya, selalu belajar untuk siap menghadapi bencana.

Sejumlah hal detil diperhatikan, kata Megawati, hingga soal tas ransel, alarm siaga, dan jalur evakuasi.

Siaga bencana juga mencakup penelitian mendalam soal jenis-jenis bencana yang mungkin hadir. Hingga bagaimana memperbaiki manajemen bantuan pasca bencana yang lebih baik.

“Maksud saya, mari kita gotong royong merubah berbagai hal. Satu adalah tata ruang. Kedua, urusan data gunung yang belum bisa sinkron,” kata Megawati.

“Kalau kita cuma sharing tanpa follow up, bagaimana kita menolong rakyat? Rakyat itu kerap hanya pasrah. Dengan demikian, maka harus ada pelajaran dan simulasi sebelum bencana,” tegas Megawati.

Sebelumnya, Gubernur Olly menjelaskan Sulut merupakan dalam satu daerah rawan bencana di Indonesia.

Sebagai informasi, karakteristik Sulut merupakan daerah yang rentan terhadap bencana alam. Sebagaimana data Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI), Sulut masuk dalam kategori beresiko tinggi karena banyak potensi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, angin puting beliung dan gelombang pasang.

Karenanya, Olly menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana lewat sinergitas dan kerjasama semua pihak dalam penanggulangan bencana baik pemerintah daerah dan pusat.

Olly menjelaskan kesiapsiagaan penanggulangan bencana dapat meningkatkan kapasitas pemerintah dan semua elemen masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana guna meminimalisir dampak resiko
yang ditimbulkan akibat bencana alam.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita mengatakan di tahun 2002, saat masih menjadi wakil presiden, Megawati Soekarnoputri tampaknya mempunyai visi jauh ke depan soal bencana alam yang akan semakin meningkat di Indonesia.

Sehingga mengantisipasi dengan menetapkan BMKG sebagai organisasi mandiri seperti saat ini.

“Berkat keputusan inilah BMKG bisa berkembang seperti saat ini, meskipun banyak hal yang mesti kita pelajari. Terima kasih kepada Presiden Kelima Ibu Megawati yang telah membesarkan dan menguatkan BMKG,” ujar Dwikorita.

Dalam kesempatan FGD dirangkaikan dengan peresmian Gerakan Budaya Siaga Bencana oleh Megawati Soekarnoputri yang diinisiasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Gerakan ini dibangun demi meningkatkan komitmen seluruh penyelenggara negara serta masyarakat agar sadar bencana.

Hadir sejumlah pejabat tinggi negara di acara itu. Seperti Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Marsda (TNI) Henri Alfiandi, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut