get app
inews
Aa Text
Read Next : 7 Personel Polda Sulut Jadi Pasukan Perdamaian PBB di Afrika Tengah, Ini Nama-namanya

Dituduh Militer Kongo Bantai 50 Warga Sipil, Kelompok Pemberontak Membantah

Jumat, 02 Desember 2022 - 14:04:00 WITA
Dituduh Militer Kongo Bantai 50 Warga Sipil, Kelompok Pemberontak Membantah
Angkatan bersenjata Republik Demokratik Kongo mengatakan pemberontak M23 dan sekutu membantai 50 warga sipil di kota timur Kishishe pekan ini. (Foto: Reuters)

KINSHASA, iNews.id - Pemberontak M23 dan sekutu dituduh telah membantai 50 warga sipil di kota timur Kishishe pekan ini. Namun tuduhan angkatan bersenjata Republik Demokratik Kongo mengatakan langsung dibantah oleh kelompok M23.

"Gerakan M23 menolak tuduhan tak berdasar yang dibuat terhadap mereka di Kishishe," kata juru bicara politik kelompok itu, Lawrence Kanyuka, dalam sebuah pernyataan.

Dia menjelaskan, M23 telah mengingatkan masyarakat internasional dan nasional jika mereka tidak pernah menargetkan penduduk sipil.

Diketahui, tentara Kongo dan milisi pimpinan Tutsi, M23 terlibat pertempuran selama berbulan-bulan di timur negara itu. Masing-masing menuduh pihak lawan  yang memulai serangan.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan seorang diplomat AS juga mengatakan, mereka memiliki informasi tentang pembunuhan warga sipil pada Selasa di Kishishe, provinsi Kivu Utara. Namun mereka tak memberikan rincian hanya menyerukan penyelidikan.

"Kami sangat sedih dengan pembantaian warga sipil di Kishishe, yang bisa menjadi kejahatan perang," kata kuasa usaha Kedutaan Besar AS di Kinshasa, kata Stephanie Miley melalui akun Twitternya.

Seorang juru bicara Sekretaris Jenderal PBB mengemukakan, telah menerima laporan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan selama bentrokan antara M23 dan milisi lokal di Kishishe. Korban tewas mencakup banyak korban sipil.

Pakar Kongo dan PBB menjelaskan negara tetangga Rwanda mendukung M23. Namun pernyataan itu secara konsisten dibantah oleh Rwanda.

Kedua negara mengambil bagian dalam pembicaraan minggu lalu di Angola. Pembicaraan itu bermaksud menemukan solusi atas konflik tersebut.

Salah satu kesepakatan mereka adalah bahwa pasukan regional Komunitas Afrika Timur (EAC) akan mengintervensi M23 jika kelompok itu  tidak menghentikan pertempuran dan menarik diri dari posisinya.

EAC mulai mengirim pasukan ke Kongo timur awal tahun ini untuk membantu melawan berbagai kelompok bersenjata. Seorang juru bicara militer Sudan Selatan pada Kamis (1/12/2022) mengatakan, satu batalion yang terdiri dari 700 tentara Sudan Selatan akan dikirim untuk bergabung dengan pasukan regional.

Sebelumnya pada Kamis, ribuan orang turun ke jalan Goma dan Bukavu, dua kota utama di timur Kongo. Mereka memprotes memburuknya situasi keamanan.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut