Gelar Rakorwil, Perindo Berharap Olly-Steven Jadikan Sulut Pusat Transit Kapal
MANADO, iNews.id - Partai Perindo berharap agar pasangan Cagub-Cawagub petahana Olly Dondokambey dan Steven Kandouw menjadikan Sulut bukan hanya statusnya sebagai hub port, baik dari bandara maupun pelabuhannya.
Dengan lokasinya yang strategis, Sulut diharapkan bisa menjadi pusat transit bersandarnya kapal-kapal asing seperti di Singapura.
Dalam Rakorwil DPW Partai Perindo Sulut dalam rangka konsolidasi pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Steven Kandouw, Ketua DPW Perindo Sulut Hendrik Kawilarang Luntungan (HKL) mengatakan, Sulut memiliki letak yang sangat strategis seiring konsentrasi pertumbuhan ekonomi dunia yang berada di kawasan Asia Pasifik.
"Sejak Indonesia merdeka sampai sekarang, lalu lintas ekspor impor Indonesia, kita keluar masuk harus melalui pelabuhan Singapura. Menurut data Singapore Port Authority, 60 persen kontainer yang berada di Singapura adalah milik Indonesia, sisanya milik negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara lainnya," kata HKL, Senin (23/11/2020).
Kondisi ini, menurut dia, terjadi karena Singapura memiliki pelabuhan laut yang alami dengan kedalaman laut di atas 18 meter. Hal itu memenuhi syarat-syarat kapal generasi keenam dan ketujuh yang hanya bisa bersandar jika kedalaman laut tersebut di atas 18 meter.
Menurut HKL, Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan Tanjung Perak di Surabayam Jatim hanya 12 meter dan secara geografis letaknya pun tidak strategis.
Sedangkan Sulawesi Utara punya selat lembeh di Bitung. Pelabuhan pun alami dengan laut yang tenang karena posisinya di selat bahkan kedalamannya di atas 20 meter dan secara geografis letaknya sangat strategis.
"Kami minta tolong kepada Bapak Olly Dobdokambey jika terpilih lagi yakinkan kepada Presiden, yakinkan kepada anggota DPR dari partai Pak Olly yang merupakan mayoritas kursi agar bisa membuat suatu kebijakan atau regulasi agar seluruh konteiner baik ekspor maupun impor diharuskan transit di Pelabuhan Bitung,” katanya.
HKL mengatakan, dampak jika Pelabuhan Bitung menjadi pintu keluar masuknya kontainer, ekspor-impor Indonesia akan menjadi luar biasa dan menghemat devisa hingga ratusan triliun.
Selain itu, infrastruktur berkelas multinasional tentu memerlukan tunjangan institusi perbankan yang kokoh di Sulawesi Utara.
"Kasihan pengusaha-pengusaha daerah kita, banyak yang memiliki ide cemerlang tapi dibatasi oleh kredit limit," kata HKL.
HKL menambahkan, kader-kader Perindo di Sulut banyak yang muda-muda dan potensial. "Silakan Bapak Olly ambil yang terbaik dari kami," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki