Jaga Kelestarian Lingkungan, Bandara Sam Ratulangi Manado Bersama TNI AU Tanam 300 Pohon

MANADO, iNews.id - Bandara Sam Ratulangi Manado bersinergi dengan TNI AU Pangkalan Udara Sam Ratulangi dengan menanam 300 pohon buah-buahan di Desa Tounelet dan Tasuka, Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa. Kegiatan itu dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung program pariwisata dan ekonomi daerah.
Perwakilan General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Herdiansyah mengatakan kegiatan tersebut termasuk dalam program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PT Angkasa Pura I.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menghijaukan dan melestarikan lingkungan. Pohon buah-buahan yang ditanam tersebut terdiri atas tiga jenis pohon buah yaitu mangga, durian, dan rambutan," kata Herdiansyah, Jumat (30/12/2022).
Ke depannya kata dia, diharapkan hasil dari pohon buah-buahan yang telah ditanam dapat memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar dan semua yang terlibat.
"Angkasa Pura I sebagai pengelola bandar udara memiliki komitmen untuk berkontribusi positif terhadap lingkungan dalam menjalankan bisnisnya salah satunya dengan penerapan Green Airport dan Eco Airport pada bandara yang kita kelola, dengan program penanaman pohon ini kita sedang menanam doa dan harapan untuk keberlangsungan generasi yang akan datang," tutur Herdiansyah.
Sementara itu, Komandan Lanud Sam Ratulangi, Mohammad Satriyo Utomo menambahkan bahwa ke depannya pohon buah-buahan yang telah ditanam harus terus dikelola dan dirawat sebaik mungkin agar semua pihak dapat merasakan manfaatnya.
"Terima kasih kepada PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi yang telah bersinergi memberikan bantuan TJSL dan tidak lupa juga untuk seluruh jajaran pemerintah kecamatan dan desa serta seluruh yang terlibat," ucapnya.
Kegiatan penanaman dilaksanakan di Pos Tasuka Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi dihadiri oleh Komandan Lanud Sam Ratulangi, Perwakilan General Manager PT Angkasa Pura I kantor cabang Bandara Sam Ratulangi, Kapolsek Kakas, Camat Kakas, Danramil Kakas, Hukum Tua Tounelet, serta tokoh masyarakat dan masyarakat setempat.
Editor: Cahya Sumirat