get app
inews
Aa Text
Read Next : Aksi Solidaritas di Cianjur, Polisi Diminta Usut Tuntas Kasus Kekerasan Terhadap Wartawan 

Jurnalis dari Oposisi Ini Dituduh sebagai Teroris oleh Belarusia

Kamis, 27 Mei 2021 - 12:01:00 WITA
Jurnalis dari Oposisi Ini Dituduh sebagai Teroris oleh Belarusia
Jurnalis sekaligus blogger Belarusia, Roman Protasevich ditangkap militer negara tersebut. (Foto: Reuters)

MINSK, iNews.id -  Roman Protasevich seorang jurnalis oposisi dituding sebagai teroris oleh Ketua Komite Keamanan Negara Belarusia, Ivan Tertel. Pernyataan tersebut berdasarkan informasi yang diperoleh selama penyelidikan pasca-penahanan Protasevich akhir pekan lalu. 

"Tidak diragukan lagi bahwa orang tersebut sepenuhnya cocok dengan definisi teroris, tentara bayaran, peserta peristiwa berdarah sebagai bagian dari Batalyon Azov yang terkenal kejam, serta pelecehan dan pembunuhan warga sipil di tenggara Ukraina," katanya kepada anggota parlemen dan pejabat negara lain, Rabu (26/5/2021). 

Dia menambahkan, kesimpulan tersebut datang tidak hanya dari para penyelidik tetapi fakta di media massa, termasuk pengakuan pribadi Roman Protasevich yang sebelumnya diunggah di media sosial. Saat ini, Protasevich tetap ditahan dan penyelidikan masih berlangsung.

Terkait dengan upaya Protasevich untuk melawan Belarusia, Tertel menambahkan jika jurnalis tersebut merupakan penyelenggara dan koordinator kerusuhan massal yang mengancam kehidupan dan kesejahteraan rakyat Belarusia juga petugas penegak hukum. Protasevich merupakan salah satu pendiri saluran di layanan Telegram yang oleh Minsk dianggap ekstremis.

Sebelumnya, jet tempur MIG-29 Belarusia bergegas untuk 'membajak' Ryanair Boeing 737-8AS yang melewati wilayah udara Belarusia saat menuju dari Athena, Yunani ke Vilnius, Lithuania. Militer Belarusia memaksanya mendarat di Minsk pada hari Minggu, disebut karena ancaman bom.

Protasevich, seorang jurnalis yang dicari karena keterlibatannya dalam insiden teroris, ditahan. Pesawat itu mendarat di ibu kota Lituania lebih dari tujuh jam setelah rencana kedatangannya.

Protasevich merupakan salah satu pendiri saluran berita media sosial NEXTA, yang dilaporkan memainkan peran utama dalam protes musim panas lalu di ibu kota Belarusia, Minsk. Mereka menuntut pengunduran diri Presiden Alexander Lukashenko setelah dia menduduki masa jabatan keenam dalam pemilihan presiden yang dikritik karena curang. 

Selama konferensi pers hari Selasa di Jenewa, Rupert Colville, juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, mengidentifikasi seorang perempuan Rusia yang ditahan bersama Protasevich. Dia yakni Sofia Sapega yang merupakan rekan Protasevich.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut