Keluarga Ikut Bahagia Aprilia Manganang Temukan Jati Diri: Ini Sudah Jalan Tuhan

SANGIHE, iNews.id - Mantan atlet voli putri Indonesia sekaligus anggota Kowad TNI Serda Aprilia Manganang tengah menjadi sorotan. Dia yang sewaktu lahir sebagai perempuan ternyata dipastikan seorang laki-laki.

Tak hanya Aprilia, keluarga di kampung asalnya di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe juga turut merasakan kebahagian dengan kepastian tersebut. Mereka tak mempermasalah soal pergantian status dari Aprilia.

Baca Juga

Aprilia Manganang Ternyata Laki-Laki, Ini Respons Kemenpora

"Kami ikut bahagia dia menemukan jati dirinya. Ini sudah jalan Tuhan. Tidak masalah bagi kami keluarga. Kami juga turut bahagia," ujar Yapel Manganang, paman Aprilia, Rabu (10/3/2021).

Menurutnya selama ini keluarga sama sekali tidak tahu soal kelainan reproduksi tersebut. Mereka tahunya, sejak kecil Aprilia seorang perempuan tomboy.

Baca Juga

Infografis Aprilia Manganang Dipastikan Laki-Laki Sejati

"Kami keluarga tak pernah terpikir kalau sampai begini. Kami tahunya dia tomboy. Kami bersyukur dan gembira Aprilia mendapat kepastian jati dirinya," kata Yapen.

Baca Juga

Kasad TNI Akan Bantu Proses Perubahan Status Aprilia Manganang

Dia kini hanya berharap agar Aprilia tetap fokus menjalani tugasnya sebagai prajurit TNI AD.

"Ini yang terbaik dari Tuhan untuk dia. Sekarang kami hanya berharap dia persiapkan masa depan yang lebih baik," ucapnya.

Baca Juga

5 Potret Aprilia Manganang saat Main Voli, Macho Banget!

Diketahui, Aprilia menderita menderita Hipospadia yakni sebuah kondisi langka ketika lubang kencing penis ada pada bagian bawah dan bukan di ujung. Hipospadias merupakan kondisi bawaan yang relatif jarang. 

Kebanyakan kelainan ini tidaklah parah. Akan tetapi, kasus Aprilia termasuk dalam kategori 10 persen yang serius sehingga butuh penanganan serius pula.

Baca Juga

Jadi Laki-Laki Seutuhnya, Aprilia Manganang Akan Ganti Nama di PN Tondano

Kelainan Aprilia tidak ditangani dengan maksimal karena ketidakpahaman dan kondisi ekonomi keluarganya yang kurang mampu. Alhasil, hingga berumur 28 tahun, dia mendapatkan status perempuan.

Saat ini, Aprilia sukses menjalani corective surgery pertama untuk menangani kelainannya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Rencanannya, ada satu corective surgery lagi yang akan dijalani Aprilia.

Editor: Donald Karouw