Minahasa Utara Butuh Investor Industri Olahan Kelapa

MINUT, iNews.id - Daerah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) membutuhkan investor untuk industri pengolahan kelapa. Dukungan investor dan pihak swasta sangat diperlukan untuk memenuhi permintaan luar negeri. 

"Ketika di Kabupaten Minahasa Utara sudah ada investor yang bergerak di bidang olahan kelapa maka ini menjawab persoalan utama yang ada di daerah ini," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut) Novly Wowiling, Minggu (26/2/2023).

Baca Juga

106 Sertifikat Tanah Diserahkan Bupati ke Warga Likupang Timur Minahasa Utara

Di Minahasa Utara, kata dia, masih perlu dukungan dan keterlibatan pihak swasta untuk mendorong tahapan pengolahan hasil kelapa.

"Tidak ada gunanya keberhasilan di level budi daya (kelapa, red.) kalau tidak diimbangi dengan proses akhir dari satu siklus produk atau pengolahan hasil," ujarnya.

Baca Juga

Turunkan Angka Stunting, BKKBN Sulut-Pemkab Minahasa Utara Siap Sinergi

Dia mencontohkan kehadiran investor PT Suryapratama Agung Bahtera yang mengolah daging kelapa menjadi santan beku yang diekspor ke China baru-baru ini.

Baca Juga

52 Ton Produk Santan Kelapa Minahasa Utara Diekspor ke China

"Saya membayangkannya industri olahan atau pabriknya besar dan butuh investasi yang besar dari sisi peralatan, ternyata memberi dampak terhadap para petani," ujarnya.

Dampak yang bisa dilihat ketika ada industri olahan adalah memperpendek siklus penjualan produk mentah dari petani menuju produk akhir dibandingkan dengan jual butir kelapa.

Baca Juga

Pemkab Minahasa Utara Percepat Perbaikan Infrastruktur Rusak akibat Banjir dan Longsor

"Berarti ada siklus waktu dan siklus tenaga kerja yang diefisienkan ketika daging kelapa ini diolah," katanya.

Walaupun belum melihat langsung berapa biaya tenaga kerja atau biaya pembelian setiap butir kelapa, akan tetapi Novly optimistis kehadiran industri olahan ini memberikan hal yang positif bagi petani karena ada kepastian pasar.

Apalagi, menurut dia, hal yang lebih menarik perusahaan olahan kelapa ini hanya mengambil santan, kemudian hasil perasan dikembalikan kepada penjual untuk dijadikan sebagai bahan baku pakan ternak.

"Nah ini sebuah langkah dan upaya serta kebijakan yang sungguh berpihak kepada petani itu sendiri dan tentu Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara sangat memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih," ujarnya. 

Editor: Cahya Sumirat