Panjang Umur, Nenek 100 Tahun Jadi Korban Kebakaran Kilang Pertamina Balongan
BANDUNG, iNews.id - Beruntung nasib nenek berusia 100 tahun yang menjadi korban kebakaran Kilang Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat (Jabar). Nenek bernama Tiah ini hanya mengalami luka ringan dalam insiden tersebut.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Budi Budiman mengatakan, selain nenek Tiah, ada 13 orang lagi yang mengalami luka ringan.
"Peristiwa Kilang Pertamina Balongan terbakar dan meledak juga menyebabkan 19 orang luka-luka. Terdiri atas, 14 orang luka ringan dan lima luka berat," kara Budi, Senin (29/3/2021).
Budi menambahkan, Ke-14 orang luka ringan antara lain, Noaf Firmansyah (21), Muhammad Sidiq Maulana (13), Guntur Mauluna (13), Suteni (53), Yasmin, Mulyana (82), Dawin (80), Romalah (55), Sanusi (90), Warti (80), Rokamah (80), Tiah (100), Raminah (60), dan Ade Suratman.
Sedangkan lima orang luka berat, yakni, Kosim B Durakman (18), Abdul alias Adil (18), Ibnu Ajis (18), Ahmad Asrori (18), dan Khoirul Ikhwan (16). "Ada tiga orang hilang atau belum diketemukan pascakejadian itu," ujar Budi.
Selain itu, kata Budi, ada korban meninggal dunia bernama Mashadi Dulkodir (61). Selain satu meninggal dunia, peristiwa itu juga memaksa 1.000 warga Kecamatan Balongan mengungsi.
Mereka mengungsi ke tiga lokasi, Pendopo Kabupaten Indramayu, Kompleks Perumahan Pertamina Bumi Patra, dan Islamic Center Indramayu.
"Kami bersama aparat TNI dan Polri mengevakuasi warga ke tempat lebih aman. Warga yang mengungsi sebanyak 1.000 jiwa. Mereka menempati Islamic Center Indramayu, GOR Kompleks Perumahan Pertamina Bumi Patra, dan Pendopo Indramayu," kata Budi.
Kebutuhan mendesak saat ini, ujar Budi, warga membutuhkan makanan siap saji dan air minum.
"Hingga saat ini api masih menyala dan warga sekitar kilang sudah diungsikan semua," ujar Budi.
Sebelumnya, Kilang Pertamina Balongan RU VI terbakar dan meledak pada Senin (29/3/2021) sekitar 01.05 WIB. Kebakaran dan ledakan itu diduga seementara disebabkan oleh kebocoran tangki dan dipicu sambaran petir.
Editor: Cahya Sumirat