Pemprov Sulut Targetkan Penerapan E-Tourism untuk Perluas Pasar Wisatawan
MANADO, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) menargetkan segera menerapkan platform wisata digital atau electronic-tourism (e-tourism). Platform itu dipilih untuk mengikuti tren global dan inovasi dalam menggaet para wisatawan.
"Ini jadi target Pemprov Sulut karena memang digital tourism ini mutlak. Kalau kita tidak lakukan, maka sangat-sangat tertinggal,” ujar Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat ditemui oleh tim MNC Media dan Manajemen Mister Aladin di kantornya, Rabu (19/5/2021).
Steven Kandouw mengatakan, Mister Aladin sebagai digital travel agent merupakan sarana untuk membangun relasi ke pasar yang lebih luas. Tentunya ini sangat membantu stakeholder pariwisata di Sulut.
“Saya yakin Mister Aladin ini networknya luas, skalanya besar akan sangat membantu stakeholder pariwisata kita di Sulut,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia ini juga menyampaikan, Pemprov Sulut saat ini gencar melakukan edukasi di sektor pariwisata. Edukasi tersebut meliputi pendampingan dan pemberian fasilitas bagi masyarakat Sulut yang mau melaksanakan.
Dia mengatakan, dengan adanya e-tourism place di masa pandemi Covid-19 ini juga sekaligus membantu menerapkan protokol kesehatan untuk menjauhkan transaksi yang sifatnya kontak langsung.
"Seperti sekarang ini gubernur sudah mendorong less cash society di Sulut. Yang menjadi motor terutama stakeholder pariwisata. Kalau perlu sampai pijat refleksi itu bayarnya pake digital. Ini untuk mengurangi risiko penularan Covid dan untuk menjangkau seluruh dunia," ujarnya.
Steven Kandouw melanjutkan, Kawasan Ekonomi Pariwisata Likupang, Minahasa Utara yang menjadi salah satu di antara daerah superioritas pembangunan pariwisata nasional, juga dapat dipromosikan kepada wisatawan mancanegara melalui platform e-tourism.
"Tidak mungkin pasang billboard KEK Likupang di seluruh dunia, berapa cost dan berapa overhead-nya? Maka, kita lakukan lewat digital tourism," katanya.
Editor: Maria Christina