Perang Rusia-Ukraina Picu Kenaikan Harga Elpiji di Sulawesi
MANADO, iNews.id - Harga elpiji atau Liquified Petroleum Gas (LPG) bright gas 5,5 kilo gram (kg) dan 12 kg mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut disebabkan akibat kontrak elpiji Aramco (Contract Price Aramco/ CPA) atau biasa disebut dengan harga gas dunia yang naik 27 persen dari harga bulan Desember 2021.
"Kenaikan tersebut dikarenakan situasi global yang kita mungkin sama-sama tahu saat ini tentang terjadi ketegangan di Eropa sehingga demand akan gas dunia pun meningkat sehingga harga harus kita sesuaikan berdasarkan harga pasar dunia. Kenaikan tersebut kami sesuaikan sejak 27 Februari 2022," ujar Senior Supervisor Communication and Relation Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan, Selasa (1/3/2022).
Sedangkan untuk harga elpiji subsidi 3 kg tidak mengalami kenaikan. Harga elpiji subsidi 3 kg tetap mengacu kepada harga eceran tertinggi atau HET yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.
"Kami sampaikan bahwa harga elpiji 3 kg tidak mengalami kenaikan masih tetap sama harganya sesuai dengan harga eceran tertinggi yang diatur oleh masing-masing lemda," kata Taufik.
Dia mengharapkan agar masyarakat untuk tidak terlalu berlebihan menyikapi itu dan bisa adaptif karena berdasarkan Perpres tentang distribusi BBM dan elpiji untuk elpiji nonsubsidi itu Pertamina bisa menyesuaikan harga sesuai dengan harga keekonomian dunia.
"Artinya harga tersebut sangat mungkin fluktuatif bisa naik bisa turun apakah mungkin suatu hari nanti harga elpiji bisa turun sangat mungkin disesuaikan dengan kondisi harga gas dunia," ucap Taufik.
Editor: Cahya Sumirat