Peristiwa Merah Putih di Manado, Kisah Heroik Rakyat Sulawesi Utara Pertahankan Kemerdekaan
Puncak penyerbuan tersebut ditandai dengan perobekan bendera Belanda yang awalnya berwarna merah, putih dan biru menjadi merah dan putih lalu dikibarkan di atas gedung markas Belanda.
Mereka juga berhasil menahan pimpinan pasukan Belanda, di antaranya pimpinan tangsi militer Letnan Verwaayen, pemimpin garnisun Manado Kapten Blom, komandan KNIL Sulawesi Utara Letnan Kolonel de Vries dan seorang residen Coomans de Ruyter beserta seluruh anggota NICA. Namun pengambilalihan kekuasaan Belanda tersebut hanya sementara.
Kapal perang Belanda Piet Hein sebagai tempat perundingan antara perwakilan dari Manado dengan tentara Belanda pada awal Maret tiba di Manado dengan membawa pasukan sekitar satu batalyon. Kedatangan mereka disambut pasukan KNIL yang memihak pada Belanda.
Kemudian pada tanggal 11 Maret, para pimpinan gerakan merah putih diundang ke kapal Belanda untuk melakukan perundingan yang tujuan untuk menahan para pimpinan rakyat Sulawesi Utara. Hal tersebut merupakan siasat tentara Belanda agar dapat melemahkan pejuang rakyat dan mengambil alih kembali wilayah Sulawesi Utara.
Editor: Donald Karouw