Remaja 13 Tahun Dilaporkan Hilang, Ternyata Kabur dari Rumah karena Sakit Hati

MINAHASA, iNews.id - Seorang remaja perempuan berinisial M, warga Kecamatan Suluun-Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), dilaporkan keluarganya hilang sejak Rabu (12/8/2020). Remaja berusia 13 tahun itu akhirnya ditemukan, Jumat (14/8/2020) dan belakangan diketahui sengaja kabur dari rumah.

Petugas Tim Reserse Mobile (Resmob) Satuan Reserse Kriminal (Satreksrim) Polres Minsel awalnya mencari korban setelah mendapat laporan orang hilang dari keluarga remaja tersebut.

Baca Juga

10 Pasien DBD Dirawat di RS Liun Kendage Tahuna Sangihe

"Informasi hilangnya seorang remaja putri ini langsung kami tindaklanjuti dengan melakukan upaya penyelidikan dan pencarian,” kata Kasat Reskrim Polres Minsel AKP Rio Gumara, Sabtu (15/8/2020).

Dari hasil penyelidikan dan pengembangan, tim akhirnya berhasil menemukan korban di Desa Suluun Satu, Kecamatan Suluun Tareran, pada Jumat (14/8/2020) petang. Korban ditemukan di rumah teman perempuannya dalam keadaan sehat.

Baca Juga

2 ASN di Minahasa Tenggara Positif Covid-19 Kategori OTG, Isolasi Mandiri di Rumah

"Kami bersyukur menemukan dia dalam keadaan sehat. Tim resmob Minsel pun langsung mengantarkannya pulang untuk dikembalikan kepada orang tuanya," katanya.

Dari keterangan yang diperoleh petugas dari remaja tersebut, ternyata dia sengaja kabur dari rumah. Korban mengaku sakit hati dan kecewa atas ucapan salah satu anggota keluarganya.

Baca Juga

Kodim 1309 Manado Sosialisasikan Pakai Masker di Pasar Bersehati

Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP Norman Sitindaon menyayangkan kejadian tersebut. Dia mengajak setiap keluarga untuk mengedepankan komunikasi dan diskusi terbuka dalam menghadapi permasalahan agar anak-anak tidak memilih lari dalam rumah saat menghadapi masalah.

“Kami mengajak setiap keluarga, orang tua dan anak, apabila ada permasalahan agar selalu mengedepankan komunikasi, diskusi terbuka. Ke depannya diharapkan kasus seperti ini tidak akan terjadi lagi,” katanya.

Editor: Maria Christina