Sejarah Kota Manado, Namanya Ternyata Ditemukan Pelaut Portugis
Sebelum menjadi lokasi pemukiman, negeri Pogidon banyak ditumbuhi pohon Wenang (Macaranga Hispida), yang dalam bahasa Bantik disebut Benang, sehingga negeri Pogidon oleh sub etnis Bantik disebut juga dengan nama Benang (bukan Wenang). Sebagai nama pohon Macaranga Hispida, Wenang dan Pogidon memiliki arti yang sama; namun sebagai lokasi pemukiman, negeri atau wanua Pogidon tidak sama dengan Wenang.
Dari bahasa mana Manado berasal? Kata Manado berasal dari bahasa daerah sub etnis di Sulawesi Utara. Penyebutannya berdasarkan dialek masing-masing. Bangsa Eropa menyebutnya berdasarkan lidah mereka. Orang Portugis menyebutnya Moradores; orang Spanyol menyebutnya Manados.
Kemudian Nicolaas Graafland (seorang Pendeta asal Belanda yang bertugas di Tanawangko dan Sonder) di dalam judul bukunya menyebut Manadorezen. Lalu pejabat kompeni Belanda menyebutnya Manado’s Gebied, yang artinya daerah Manado ini atau kawasan Manado. Sedangkan Simao d’Abreu dan Antonio Galvao menyebutnya Manada, yang artinya kawanan, maksudnya kawanan pulau; dan orang Eropa lainnya menyebutnya Manado.
Berbagai versi penyebutan nama Manado yang berbeda tersebut kemungkinan karena kesalahan penulisan atau penyalinan, atau mungkin karena pengaruh pendengaran orang Eropa terhadap dialek bahasa lokal. Jika benar demikian, itu adalah hal yang lumrah, sebab sampai kini masih banyak orang salah menyebut dan menulis nama Manado menjadi Menado.
Editor: Cahya Sumirat