Teroris Bakar Bus Sarat Penumpang, 19 Orang Tewas

NIAMEY, iNews.id - Aksi biadab dilakukan sejumlah teroris di Niger. Sebanyak 19 orang yang menumpang sebuah bus tewas dan lima lainnya luka-luka. 

Penyerangan terjadi di dekat pos perbatasan Petelkole, wilayah Tillaberi yang tak jauh dari perbatasan Niger-Burkina Faso, Kamis (17/3/2022). Dalam serangan itu, dua polisi tewas dan tiga kendaraan dibakar. 

Baca Juga

Pria di Manado Raup Untung Puluhan Juta hingga Beli Mobil dari Usaha Gorengan  

Dilansir harian lokal ActuNiger yang mengutip sumber-sumber keamanan melaporkan, bus itu dicegat oleh "orang-orang bersenjata yang mengendarai selusin sepeda motor. 

Bus itu sedang melaju dari ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou ke Ibu Kota Niger, Niamey. Ada sekitar 30 orang di dalamnya.

Baca Juga

Pengedar 1.000 Butir Trihexyphenidyl Ditangkap Polisi saat Santai di Bengkel Motor Tuminting Manado  

Para penyerang telah melarikan diri pada saat petugas keamanan tiba di lokasi.

"Beberapa mayat tergeletak di sebelah bus, yang dibakar. Sejumlah orang terluka, beberapa dari mereka dengan dalam kondisi kritis  dan tergeletak di tanah," bunyi laporan itu.

Baca Juga

Edarkan 5 Paket Sabu, Remaja Manado Ini Ditangkap Polisi di Rumah

Selain bus, ada dua truk yang ditemukan terbakar di lokasi. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. 

Baca Juga

Adang Mobil lalu Rusak Kaca Pakai Parang, Pria Manado Ini Ditangkap Polisi

Serangan serupa di wilayah Tillaberi, yang berada di daerah tiga perbatasan dengan Mali, telah diklaim oleh kelompok teror al-Qaeda dan Daesh/ISIS.

Bulan lalu, Niger setuju agar pasukan khusus Prancis dan Eropa ditarik dari Mali untuk dipindahkan ke wilayahnya guna mengamankan wilayah trio-perbatasan.

Pemindahan itu, yang diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang, terjadi setelah para pemimpin Eropa mengumumkan pasukan yang ditempatkan di Mali sebagai bagian dari pasukan kontraterorisme akan ditarik keluar karena “banyak penghalang oleh otoritas transisi Mali.”

Editor: Cahya Sumirat