Tragis! Ibu Muda 4 Anak Ditelanjangi dan Dipukuli hingga Tewas

BOGOTA, iNews.id - Tindakan biadab yang dilakukan mantan pasangan dialami seorang ibu muda di Kolombia. Dia ditelanjangi dan dipukuli hingga tewas hingga wajahnya sampai tak dapat dikenali. 

Kelly Johana Tamayo Bórquez (26) diserang secara seksual dan dipukuli menggunakan tongkat dan batu. Peristiwa ini terjadi di taman Biosaludable, sektor El Vergel, timur kota Buga, Valle. Mayatnya ditemukan pada Minggu (30/1/2022) pukul 6.40 pagi waktu setempat. 

Baca Juga

Kapolda Sulut Bahas Soal Pentingnya Leadership dalam BNI Business Meeting 2022

Dilansir dari Cali24, ibu empat anak ini diduga diserang secara brutal oleh mantan pasangannya. Polisi menemukan bukti serangan seksual pada mayat korban. 

Bibi korban, Alexandra Bohorquez, dikutip dalam laporan lokal mengatakan, korban dipukul dengan batu dan tongkat. Setelah itu dia diseret. 

Baca Juga

Simpan Barang Berbahaya Ilegal, Gudang PT KSM Digerebek Ditreskrimsus Polda Sulut

"Kami meminta keadilan dan kejahatan ini diselesaikan, agar tidak dibiarkan begitu saja," katanya.

Sementara itu, Komandan polisi setempat, Kolonel Nelson Dabey Parrado mengatakan, petugas keamanan tengah berupaya menginvestigasi kasus tersebut. 

Baca Juga

3 Pemain Sepak Bola Muda Berbakat Sulut Terpilih Berlatih di AC Milan

"Polisi Nasional membentuk tim investigasi khusus yang berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung untuk menentukan motif dan pelaku penyerangan," katanya. 

Baca Juga

Dorong Pemulihan Ekonomi Sulut, Diskop Data Usaha Koperasi

Kolonel Parrado menambahkan, hadiah akan diberikan kepada warga yang bisa memberikan informasi guna membantu polisi melacak pelaku tindakan "gila" itu.

“Kami menolak tindakan kekerasan terhadap perempuan ini dan mengajak masyarakat untuk terus mengajukan pengaduan terkait tindakan yang melanggar hak,” katanya.

Kelompok aktivis lokal No Es Hora De Callar (Tidak Ada Waktunya Untuk Tetap Diam) mengatakan, kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah serius di negara ini. Dalam kasus pembunuhan perempuan, hanya 7 persen dari pembunuh yang diadili.

Editor: Cahya Sumirat