Tulisan Tangan Korban Angin Topan Rai Kabarkan Kondisi ke Keluarga Bikin Haru
MANILA, iNews.id - Karena tak ada sinyal internet, korban angin topan Rai di Kepulauan Dinagat, Filipina menulis surat di atas kertas demi memberi tahukan kondisi mereka kepada keluarga lain. Surat-surat itu diunggah di laman Facebook Gubernur Kepulauan Dinagat, Arlene Bag-ao agar tersebar.
Postingan mengharukan ini diunggah pada Senin (20/12/2021). Arlene Bag-ao berhasil mendapat sinyal internet dalam perjalanan ke Pulau Mindanao untuk mencari bantuan untuk konstituennya.
Cara ini dilakukan karena sinyal selular dan internet di Kepulauan Dinagat terputus akibat terjangan angin topan Rai.
"Kami senang masih hidup. Rumah kami tidak beratap tapi kami tidak putus asa! Tolong beri tahu semua keluarga kami," tulis Aimee Antonio-Jmeno dalam surat tertanggal 19 Desember. Surat itu ditujukan kepada saudara perempuan tersayang.
Setelah menerima permintaan untuk pembaruan situasi, Bag-ao mendesak orang-orang untuk menulis surat kepada keluarga mereka di luar Dinagat untuk memberi tahu bahwa mereka aman. Dia pun memposting surat-surat itu ke Facebook dengan judul Surat dari Kepulauan Dinagat.
"Tolong berhenti mengkhawatirkan saya. Saya baik-baik saja. Rumahku masih berdiri. 12 kematian dan terus bertambah, sanitasi adalah masalah," tulis seorang wanita.
Korban lain, Raymond Gonzales menulis singkat. "Saya baik-baik saja di sini. Mari kita habiskan Natal di sini," tulisnya.
"Kita semua selamat. Selamat Natal dan berharap dapat melihat Anda semua segera! Kami mencintaimu!" tulis Jane Mayola.
Sedikitnya 14 orang tewas di Kepulauan Dinagat ketika Topan Rai melanda Kamis lalu. Angin menghancurkan rumah-rumah, perahu nelayan dan menjatuhkan tiang listrik beton.
Data pada Senin (20/12/2021), korban tewas nasional topan terkuat yang melanda Filipina melonjak menjadi 375 orang.
Pejabat mengatakan, lebih dari 128.000 penduduk Dinagat berlindung di pusat-pusat evakuasi. Ada juga kekurangan air minum dan makanan.
Petugas informasi provinsi Jeff Crisostomo mengatakan, Kepulauan Dinagat telah rata dengan tanah.
"Saya melihat meja yang lebih berat dari orang yang terlempar dari lantai dua," katanya.
Editor: Cahya Sumirat