Viral, Presiden Joko Widodo Beli Noken Rajutan Anak Yatim di Depan Panti Asuhan Papua
JAYAPURA, iNews.id - Flory Koban tak pernah menyangka, postingannya di sosial media Facebook pada 22 September 2021 ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo. Dalam unggahannya itu, dia meminta kepada para sopir yang membawa mobil kontingen PON XX Papua sudi kiranya singgah sejenak di depan jalan masuk panti asuhan.
“Om Supir Mobil PON yang keluar dari bandara Sentani menuju Kota Jayapura, kalo (kalau) lewat depan Hawai Sentani jangan terlalu balap ehh, di sebelah kiri jalan ada kakak Yulita dan Kakak Paulina dong (mereka) dua jual noken pas di mata (depan) jalan masuk Panti Asuhan Putri Kerahiman Hawai," tulisnya, dikutip Minggu (3/10/2021).
Kata dia, noken atau tas tradisional masyarakat Papua itu dianyam langsung oleh tangan mereka sendiri tanpa perantara dan keduanya merupakan teman kerjanya di Panti Asuhan tersebut.
"Itu langsung dari dong dua punya anyaman tangan sendiri tanpa perantara, dong dua itu adalah teman kerja saya, mereka rawat kehidupan anak-anak panti asuhan tiap hari dengan baik, juga terbaca melalui anyaman noken mereka, mohon maaf panitia PON jika saya salah tempat dalam promosi ini, namun tolong bantu saya punya kakak dua orang ini supaya dong punya noken tuh bisa jadi kenang-kenangan atlet-atlet PON dari luar Papua. Saya garis bawahi lagi, dorang dua di Foto ini telah merajut kehidupan dengan sangat baik yang terpancar melalui anyaman noken, Wa…….wa….," tuturnya.
Tak dinyana, rupanya sejak dari Jakarta, presiden sudah membaca postingan soal Kaka Yulita dan Paulina, yang dikirim oleh orang-orang dekatnya ke gadget pribadinya. Pesan itu sempat viral dan dibagi ulang oleh 500 akun hingga sampailah ke tangan presiden.
Presiden Jokowi tiba di Bandara Udara Theys Eluay Sentani pada Jumat sekira 16.15 WIT. Usai seremoni penyambutan, presiden dan rombongan langsung bergerak menuju tempat penginapannya di Suni Hotel, Sentani, namun sebelumnya presiden bersama rombongan menyempatkan diri singgah di tempat yang dimaksud.
Editor: Cahya Sumirat