Namun perusahaan dirgantara itu menegaskan belum pantas untuk mengambil kesimpulan saat ini karena para pakarnya masih melakukan penyelidikan.
Pesawat 737-500 nahas itu sempat tidak mengudara selama 9 bulan pada 2020 akibat dampak pandemi Covid-19. Otoritas mengeluarkan sertifikat kelaikan terbang pada Desember yang memungkinkannya terbang lagi.
Menurut KNKT, beberapa pilot melaporkan masalah dengan autothrottle pesawat itu sebelum terjadi kecelakaan. Teknisi menanganinya dengan membersihkan sakelar dan konektor.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait