Kepala KPW BI Gorontalo, Budi Widihartanto (keempat kanan) berfoto bersama usai panen perdana padi organik di lahan pertanian klaster Lamuta III di Desa Hutabohu, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Senin (10/1/2022). (Foto: Antara/HO-KPw BI Gorontalo) 

Hasil produktivitas ini diapresiasi oleh Tim Ansa karena hasil ini lebih tinggi dari Cirebon 11 ton/Ha dan Sultra 10,5 ton/Ha. Lebih lanjut, penggunaan total organik mampu menurunkan biaya produksi hingga 50 persen bagi kelompok Lamuta III, sehingga lebih menguntungkan.

"Prestasi ini membuktikan bahwa penggunaan metode Digital Farming dibarengi dengan metode Total Organik mampu meningkatkan produktivitas lahan sekaligus mengurangi biaya operasional," bebernya.

Penggunaan total organik tidak hanya untuk lahan komoditas tertentu, selain padi bisa juga untuk cabai, bawang, tomat, berbagai sayuran dan tanaman lainnya. hal ini membuat petani sangat diuntungkan karena dengan bertani menggunakan metode total organik para petani bisa maju tanpa tergantung pada pupuk kimia bersubsidi.

Dengan diimplementasikannya digital farming pada operasional pertanian, mempermudah pemantauan dan monitoring informasi kondisi dan kebutuhan lahan yang lebih tepat secara real time.

Ketepatan penyampaian informasi kepada petani yang menggarap lahan akan mempercepat pengambilan langkah preventif maupun represif terhadap masalah dalam penggarapan lahan.


Editor : Cahya Sumirat

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network