Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Senin (8/8/2022).: (Foto: Antara)

MANADO, iNews.id - Bank Indonesia menyatakan ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) cenderung tertahan akibat kontraksi konsumsi pemerintah pada triwulan II tahun 2022. Ada banyak faktor yang memicu turunnya konsumsi pemerintah tersebut.

"Kinerja perekonomian Sulut cenderung tertahan oleh konsumsi pemerintah yang tercatat kontraksi sebesar 1,39 persen (yoy), setelah tumbuh 0,13 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Senin (8/8/2022).

Dia mengatakan penurunan kinerja konsumsi pemerintah sejalan dengan penurunan realisasi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja bantuan sosial dibandingkan triwulan II tahun sebelumnya terutama yang berasal dari APBD. 

Di samping itu, katanya, penurunan lebih lanjut didorong oleh turunnya realisasi belanja pegawai dan belanja barang APBN. 

Penurunan belanja pegawai baik yang berasal dari APBD maupun APBN terutama disebabkan oleh bergesernya pembayaran gaji ke-13 ke bulan Juli 2022 atau Tw III 2022, di mana pada tahun sebelumnya pembayaran gaji ke-13 dibayarkan pada bulan Juni atau Tw II 2021.


Editor : Cahya Sumirat

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network