Sementara satu polisi lain—yang juga ikut bergabung dalam gerakan antikudeta—terluka parah setelah lengannya putus akibat ledakan itu. Kini, polisi itu telah dirawat di rumah sakit, kata penduduk.
Media Khit Thit juga melaporkan ledakan tersebut, mengutip seorang pejabat NLD yang tidak disebutkan namanya di daerah tersebut. Akan tetapi, Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Sementara, juru bicara militer Myanmar tidak menjawab panggilan telepon saat hendak dimintai komentar.
Kekerasan di Myanmar meningkat tajam sejak kudeta. Ratusan orang dilaporkan dibunuh oleh aparat keamanan.
Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengungkapkan, aparat yang dikendalikan junta militer telah menewaskan sedikitnya 766 warga sipil sejak kudeta.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait