Sementara kondisi Silvanita masih sangat memprihatinkan waktu itu. Yang lebih memiriskan lagi, pelaku tabrakan yakni JW (32), warga Kecamatan Bolangitan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, yang sebelumnya telah berjanji akan mempertanggungjawabkan perbuatannya kini bagai hilang ditelan bumi.
Padahal, pelaku sudah berjanji untuk membayar biaya administrasi selama perawatan di rumah sakit. Bahkan, pelaku juga berjanji akan membayar biaya mengeluarkan jenazah adik El dari rumah sakit untuk dimakamkan. Sayangnya, saat dihubungi kembali, nomor telepon yang diberikan sudah tidak aktif.
"Sekarang di mana iktikad baik kalian setelah semua ini terjadi. Anak saya meninggal kalian janji akan membayar biaya administrasi untuk mengeluarkan anak saya dari rumah sakit karena memang ada operasi kepala sampai satu minggu tidak sadar di ruangan PICU bukan sedikit biayanya," tulis Silvanita di media sosial Facebook.
"Kami cuma minta supaya anak saya boleh dikeluarkan dari rumah sakit, tapi kalian cuma janji sampai ditelepon-telepon sudah tidak aktif, kami keluarga yang berusaha sendiri supaya jenazah anak saya boleh keluar dari rumah sakit. Meninggal jam setengah sembilan malam keluar rumah sakti nanti besok pagi kasihan. Orangtua mana yang tidak sakit hati ada jadi begini," katanya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait