Dalam curhatannya, Silvanita menanyakan hati nurani dari pelaku. Akibat kelalaian berkendara hingga menghilangkan nyawa anaknya.
"Alasan mengantuk, jangan bawa mobil kalau mengantuk. Berhenti, tidur kalau mengantuk. Bukan paksa bawa mobil, itu namanya kelalaian," tulisnya.
Menurutnya, dari meninggal hingga pemakaman anaknya, tidak ada tanggung jawab dari pelaku. Untuk pengobatan Silvanita yang hingga kini masih dirawat di rumah sakit, pelaku tutup mata.
Bahkan dia mengaku sempat ditawari uang Rp30 juta dengan syarat pelaku dibebaskan dari hukuman.
"Sekarang kalian bilang kalian sediakan uang 30 juta tapi dibebaskan dari hukuman. Memang nyawa tidak bisa dihitung dengan nominal, tapi biaya rumah sakit sampai sekarang belum bisa kaliang tanggungjawab. Rp30 juta jauh dari biaya perawatan selama anak saya di rumah sakit. Telanjur sakit hati kami dengan cara kalian seperti ini," ujarnya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait