Dia juga meminta batas kredit 1,5 miliar dolar AS untuk membayar impor China. Kohona mengatakan impor ini terutama merupakan input yang dibutuhkan oleh industri garmen yang menguntungkan negaranya.
Sri Lanka juga berharap dapat membujuk China untuk mengaktifkan pertukaran mata uang bilateral senilai 1,5 miliar dolar AS.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Beijing bersedia bekerja sama dengan negara lain dan lembaga keuangan internasional untuk memainkan peran positif untuk membantu Sri Lanka.
Selain bantuan keuangan, Sri Lanka juga berharap China dapat membantunya membeli bahan bakar, pupuk, dan pasokan lain yang sangat dibutuhkan.
China menjanjikan 500 juta yuan (74,09 juta dolar AS) bantuan darurat untuk Sri Lanka pada bulan April dan Mei.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait