Pihaknya mengimbau kepada pelajar dan masyarakat umum untuk mewaspadai paham radikalisme dan terorisme.
Sementara itu, program remaja cakap (recak) digital di SMA Negeri 1 Limboto, Kabupaten Gorontalo diintegrasikan dengan sosialisasi anti terorisme dan radikalisme sudah berjalan. Sosialisasi tersebut bekerja sama dengan Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Gorontalo Detasemen Khusus Anti Teror (Densus) 88 Mabes Polri.
Program recak digital yang digagas Dinas Kominfo dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Gorontalo, tujuannya untuk mengedukasi siswa–siswi SMA agar cerdas bermedia sosial.
Siswa dibekali dengan etika bermedia sosial, literasi keamanan digital, refleksi dan aksi serta akses data dan Informasi.
“Ada 12 SMA yang menjadi pilot project tahun ini, ini sudah yang ketujuh. Hari ini agak berbeda, karena kita ikut menggandeng tim Satgaswil Densus 88 untuk mengedukasi siswa siswi tentang anti terorisme dan radikalisme,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfotik, Zakiya Baserewan.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait