NEW DELHI, iNews.id - Empat sampel sirup obat batuk yang diproduksi oleh produsen farmasi lokal Maiden Pharmaceuticals dan diekspor ke Gambia sedang diuji India. Sebelumnya, ada 66 anak di negara Afrika Barat itu meninggal gagal ginjal akibat mengkonsumsi obat tersebut.
Menteri Kesehatan Negara Bagian Haryana, Anil Vij memperingatkan akan ada tindakan tegas jika ada yang salah setelah tes dilakukan.
Kementerian Kesehatan India mengatakan sampel dari produk-produk telah dikirim untuk pengujian ke laboratorium federal. Hasilnya nanti akan menjadi acuan dalam mengambil tindakan lebih lanjut serta memberikan kejelasan tentang masukan yang diterima/akan diterima dari WHO.
Pemerintah India juga meminta WHO untuk membagikan laporannya tentang penetapan hubungan sebab akibat kematian dengan produk medis yang bersangkutan.
Sementara itu, seorang direktur Maiden, Naresh Kumar Goyal kepada Reuters mengatakan, perusahaan telah mendengar tentang kematian pada Kamis (6/10/2022) pagi. Namun hingga saat ini, pihaknya masih berusaha mencari tahu rinciannya.
"Kami mencoba mencari tahu situasinya karena baru muncul hari ini (Kamis). Kami mencoba mencari tahu dari pembeli dan apa yang sebenarnya terjadi. Kami tidak menjual apa pun di India,," katanya melalui telepon.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan produknya terkait dengan kematian puluhan anak di Gambia. Ada 66 anak di negara Afrika Barat itu meninggal gagal ginjal.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait