"Kali ini juga melibatkan apache, jadi sebelum-sebelumnya ada unsur aviation, helikopter segala macam, tapi tanpa apache, kali ini dengan apache, atau heli serang, karena kita juga punya. Jadi kita menggunakan empat unit heli apache kita dengan empat unit heli apache dari US Army. Selain itu juga ada penggunaan helikopter untuk serangan udara dan juga transportasi menggunakan heli. Itu juga sesuatu yang baru," ucap Kasad.
Kasad menjelaskan, dalam latihan bersama ini ada juga penggunaan Multiple Integrated Laser Engagement (MILES), artinya tidak menembak betulan tetapi menggunakan laser sehingga realisme latihan itu benar-benar terasa.
"Karena misalnya laser yang dipasang di senjata masing-masing, itu digunakan semua prajurit kita dan dari US Army, itu akan jarak capai sesuai dengan jarak capai perorangan, kena atau tidak juga sesuai dengan kemampuan membidik, itu juga memberikan pengalaman yang baru, sehingga kita tidak lagi misalnya tidak terlalu teliti atau hati-hati, gak bisa lagi, karena kalau kita tidak teliti, tidak hati-hati, tidak menggunakan perlindungan, kita bisa kena," ujarnya.
Di Latma Garuda Shield yang ke 15 ini juga bukan hanya satu pihak, ada dua pihak, yakni pihak yang melakukan latihan atau disebut blue force, itu sama-sama TNI AD dan US Army, kemudian yang lawannya juga sama-sama dari Indonesia dan US Army.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait