Klenteng Ban Hin Kiong dan Klenteng Kwan Kong menjadi tempat menarik untuk dikunjungi wisatawan.(Foto: Okezone/Subhan Sabu)

"Kemudian di belakang benteng oleh pemerintah Hindia Belanda dibangun pemukiman-pemukiman yang berdasarkan etnis. Ada China, Arab, termasuk Minahasa, gunanya untuk mudah mengontrol,” katanya.

Sehingga kata dia, pemerintah Hindia Belanda di mana-mana sejak Batavia sampai di beberapa daerah di nusantara adalah untuk mengontrol  jadi dikumpulkan. Semudian di belakang benteng ini lahirlah apa yang disebut dengan pemukiman khusus warga Tionghoa yang namanya Kampung China.

“Di sebelahnya ada kampung Arab ada juga disebut dengan Kampung Tomohon dan ada bantik dan sebagainya," tutur Sofyan Jimmy Yosadi kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (23/5/2021).

Sejak ratusan tahun itu kemudian ada kawasan yang rmerupakan kumpulan orang-orang Tionghoa dan dari sinilah kemudian dibangun Klenteng pertama di tanah Minahasa, Sulawesi Utara yang namanya adalah Kelenteng ban Hin Kiong. 

Lalu kurang lebih catatan sejarahnya, artefak yang ada di dalam dokumen itu Kelenteng ini dibangun di tahun 1700-an tapi kemudian mengalami beberapa renovasi pembaharuan kemudian renovasi yang paling besar-besaran itu ada pada tahun 1918.

"Di sini ada pemimpin-pemimpin bangsa Tionghoa yang namanya kapiten China atau leutenant China yang juga merupakan pemimpin pemimpin yang oleh Belanda dipilih untuk mengontrol orang-orang ini termasuk pajak-pajak. Akhirnya dibuatkan juga satu dewan yang namanya Konghuan itu untuk mengelola Kelenteng Ban Hin Kiong dalam tata cara upacara," kata Sofyan Jimmy Yosadi.


Editor : Cahya Sumirat

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network