Dari sinilah kemudian mulai bermukim banyak pendatang dari Tiongkok datang berbondong-bondong menetap di sini. Mereka mulai menyebar dan sampailah pada saat ini kawasan ini masih disebut dengan Kampung China karena baik dari struktur bangunan maupun juga kemudian dibangun kelenteng-kelenteng berikutnya.
Di Kampung China kurang lebih ada lima kelenteng. Kemudian berkembang pada tahun 1955 dan dibangun lagi beberapa kelenteng yang lain termasuk Kelenteng Kong Zi Miao yang dibangun pada tahun 2018 yang diperluas walaupun sudah ditempati sejak tahun 1984.
"Kawasan Kampung China sendiri sudah boleh dikata tidak lagi orang Tionghoa semua karena sudah akulturasi. Di sini ada orang Arab yang tinggal, ada orang Minahasa sudah campur baur, bahkan sudah terjadi asimilasi, kawin-mawin antar sesama etnis,” tuturnya.
Menurutnya, namanya saja Kampung China tapi walaupun masih ada 60 sampai 70 persen orang-orang China atau orang Tionghoa tapi boleh dikata sudah banyak juga orang lain yang bukan orang Tionghoa yang ada di kawasan ini.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait