MANADO, iNews.id - Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Sulut Olly Dondokambey-Steven Kandouw mengajak seluruh rakyat Sulut untuk bersama-sama menatap ke depan. Kemudian menanggalkan perbedaan politik, merajut kembali benang persaudaraan dan menata bersama jalinan persaudaraan yang telah dilakukan selama ini.
"Persahabatan kita sebagai mana apa yang selama ini kita kenal dengan budaya yang ada di Sulut. Ciri khas warga Sulut yang dikenal toleran, cinta damai dan mengutamakan persatuan dan persaudaraan. Kemenangan ini sekali lagi adalah kemenangan bersama untuk 'torang samua rakyat Sulawesi Utara," ujarnya.
Diketahui pasangan petahana ini menang berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count Charta Politika untuk Pilkada Sulut, Rabu (9/12/2020). Olly-Steven memperoleh 56,38 persen suara dengan total suara masuk 100 persen hingga pukul 23.00 WITA.
Jumlah ini jauh mengungguli dua paslon lainnya. Tercatat pasangan nomor urut 1 Christiany E Paruntu-Sehan Salim Landjar (CEP-Sehan mendapat 35,47 persen suara. Kemudian Vonnie A Panambunan-Hendry CH Runtuwene (VAP-Hendry) 8,15 persen.
Kendati demikian, perhitungan ini bukan hasil resmi KPU. Nantinya KPU akan melakukan penghitungan suara berjenjang.
Meski baru dinyatakan menang lewat quick count dari charta politika, paslon Olly Dondokambey - Steven Kandouw sudah mendeklarasikan kemenangannya di kediaman Olly Dondokambey, Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut.
Dalam kesempatan tersebut selain mengucapkan terima kasih kepada rakyat Sulut yang telah memberikan kepercayaan kembali kepada keduanya untuk memimpin Sulut lima tahun ke depan, Olly juga mengucapkan terima kasih kepada ke dua kompetitornya di Pilkada Sulut 2020.
"Pada kesempatan yang berbahagia ini juga kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada dua sahabat kami yakni ibu CEP dan ibu VAP, pak Sehan dan pak Hendry yang telah bersama-sama berkontestasi dalam pilkada 2020 ini," kata Olly.
Terlepas dari dinamika dan perbedaan yang terjadi, kompetisi ini menurut Olly adalah bagian dari birokrasi yang harus dilewati dan dilakukan dalam pesta demokrasi yang sudah dilakukan hari ini.
"Menang kalah adalah hal biasa, saya juga pernah mengalami kekalahan dalam politik dan sebagai orang beriman saya yakini ungkapan imani yang terkenal 'Providentia dei'. Yakni segala sesuatu sudah diatur oleh Tuhan Allah yang Maha Kuasa," katanya.
Menurutnya setiap pemimpin sudah ditetapkan dan ditulis oleh Bapa, khalik sang pencipta.
"Saya percaya kita semua sudah disiapkan untuk memiliki peran dan tanggung jawab berbeda-beda baik dalam bidang pelayanan dan pengabdian ke depan," tutur Olly.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait