Erick menyebutkan, kompor induksi menjadi salah satu cara pemerintah mendukung transisi energi dan mengalihkan subsidi elpiji ke depan. Namun demikian, pemerintah juga memikirkan jangan sampai masyarakat menengah ke bawah yang menggunakan kompor listrik dianggap sebagai kelompok mampu.
"Jangan sampai rumah-rumah di bawah 900 VA dianggap orang mampu karena pakai kompor listrik," ucap Erick.
Pemerintah memang berkewajiban memberikan subsidi harga elpiji bagi masyarakat yang kurang mampu, sehingga besaran pengeluaran pemerintah untuk subsidi juga meningkat.
Peningkatan ini diperkuat oleh impor elpiji yang tercatat berada di angka 77 persen. Pemerintah pun berupaya menekan impor elpiji dengan mengalihkan penggunaan elpiji ke energi berbasis listrik.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait