Sebelumnya, menurut dia, telah digelar operasi pasar minyak goreng bekerja sama dengan Bulog, sebanyak dua ton.
Sementara itu, Arvel Pandaleke, salah satu pedagang di Minahasa Tenggara mengakui, pengiriman minyak goreng dari distributor dilaksanakan dua hari sekali.
"Sebenarnya pengirimannya lancar, namun ketika kami jual tidak bertahan lama, bahkan dalam sehari sudah habis," ujarnya.
Dia mengaku ketersediaan stok minyak goreng terus diawasi pemerintah serta memastikan tidak melakukan penimbunan.
"Kami selalu dikontrol oleh pemerintah untuk ketersediaan minyak goreng. Kami tidak melakukan penimbunan karena barangnya langsung habis diserbu masyarakat," ujarnya.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait