"Awal mula orang tua juga tidak setuju saya mengikuti olahraga tinju, karena mungkin orang tua mikir olahraga tinju memang keras untuk perempuan kaya saya, tidak cocok dan tidak banyak atlet tinju perempuan," katanya.
Meski begitu, Huswatun terus bersikukuh menekuni olahraga tinju hingga menyabet gelar juara sehingga, lambat laun, hati orang tuanya melunak dan kerap menjadi orang pertama yang turut mensupport perjuangan Huswatun.
"Tapi lama kelamaan mengikuti kejuaraan, diem diem tanpa izin orang tua, tapi ikut sama pelatih. Setelah saya juara beberapa kali di kejuaraan nasional, jadi orang tua saya ibu saya, mensupport saya," katanya.
Banyak perjalanan yang telah dilewati Huswatun. Dia kerap menyabet medali, orang tua Huswatun akhirnya bisa menikmati hari tua di rumah, setelah sebelumnya harus berjibaku menjadi juru masak di sebuah restoran.
Kariernya di TNI bermula saat Huswatun menyabet gelar nasional di kejuaraan PON 2016 di Jawa Barat. Dia langsung dilirik oleh TNI dan ditawari menjadi abdi negara.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait