Rupiah ditutup melemah lagi imbas sentimen domestik dan the Fed. (Foto: dok iNews)

Dari domestik, dia menuturkan, tekanan untuk menaikkan suku bunga semakin besar setelah data inflasi menunjukkan angka di atas 4 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni 2022 sebesar 0,61 persen (mom) atau 4,35 persen (yoy), merupakan yang tertinggi sejak 2017.

"Ini dikhawatirkan bisa membebani prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kenaikan kasus Covid-19 dan PPKM yang dinaikkan ke level dua juga turut menekan rupiah belakangan ini," ujar Lukman.

Sementara itu, dolar AS terus menguat menjelang pertemuan bank sentral pada tengah pekan ini.

"Dolar AS semakin di atas angin minggu ini dengan pelaku pasar mengantisipasi kembali statement hawkish dari The Fed pada risalah pertemuan besok Rabu serta data tenaga kerja NFP pada Jumat," tuturnya.

Adapun rupiah pada pagi tadi dibuka melemah ke posisi Rp14.972 per dolar AS. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.971 hingga Rp15.004 per dolar AS.

Sedangkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Selasa melemah ke posisi Rp14.990 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.960 per dolar AS.


Editor : Cahya Sumirat

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network