Kuliner ekstrem dari Sulawesi Utara berbahan paniki atau kelelawar. (Foto : Dok SINDOnews)

Kembali ke kuliner berbahan daging kelelawar atau orang Minahasa menyebutnya paniki sudah menjadi salah satu kuliner khas Minahasa. Ini bukan baru ada sekarang, melainkan sejak dulu berlangsung cukup lama.

"Memakan daging kelelawar dari cerita orang tua dulu sampai saat ini, gak pernah ada masalah. Kami baik-baik saja,” kata Rumampuk, Kamis (24/11/2022).

Apalagi kata warga Tondano, Kabupaten Minahasa itu, setahu dirinya tidak pernah dibuat dalam bentuk sup. Sepengetahuannya, masaknya saja ketat, yakni pertama harus diblower dengan api supaya baunya hilang karena harus agak kering. Begitu juga bumbunya, beragam agar bisa menghilangkan bau amisnya.

“Kalau disup membayangkan rasanya saja terasa bagaimana gitu. Selama ini, setahu saya, masak di santan tapi bumbunya sama tinggal beda dipenggunaan santan. Karena di santan saja bumbunya harus banyak rempah-rempahnya supaya rasa dan bau hamisnya hilang,” ujarnya.


Editor : Cahya Sumirat

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network